Entri yang Diunggulkan

GENERASI PENDOBRAK JILID III

 Harian Rakyat Merdeka terbitan 20 April  2010,memuat artikel dengan judul “Bodoh Permanen” yang ditulis oleh Arif Gunawan. Tulisan tersebut...

Minggu, 22 Desember 2013

politik dinasti

politik dinasti akhir-akhir ini menjadi sorotan tajam berbagai kalangan. gara-garanya karena kasus gubernur banten ratu atut chosiyah yang diduga terlibat korupsi dan penyuapan menyusul kasus adik kandungnya yang sudah terlebih dahulu menjadi tahanan kpk. karena kasus adiknya itulah, maka khalayak ramai jadi tahu bagaimana keluarga besar ratu atut menguasai provinsi banten. bukan saja dalam hal kekuasaan pemerintahan, tetapi meliputi hampir segala sendi kehidupan juga dikuasai dengan sangat sempurna. maka perdebatan pun menjadi hangat seputar bahaya dan segala kejelekan yang menyangkut politik dinasti. tetapi sebenarnya, apa yang salah dengan politik dinasti yang nyatanya sulit dihindari dalam kehidupan ini ? dalam kehidupan sosial setiap orang pasti terlebih dahulu merasa dekat dengan sanak-famili dan kerabatnya, baru kemudian sahabat karib dan sejawatnya. setelah itu baru seseorang akan merasa dekat dengan orang-orang yang seide dan sehaluan dalam kehidupannya. maka muncullah kemudian politik dinasti yang menurut pendapat saya terdapat 3 jenis dinasti, yaitu : dinasti keturunan, dinasti kelompok dan dinasti komplotan. dinasti keturunan, secara umum dianut oleh sistem monarkhi atau kerajaan yang secara beranak-pinak diharapkan tetap terjaga kualitas serta martabatnya. elit politik juga hampir semuanya menganut sistem ini karena pertimbangan faktor kemudahan dalam pola rekruitmen dan pembinaan serta faktor kedekatan yang sudah terbentuk sejak awal. mempengaruhi dan mengajak orang lain dalam berpolitik itu tidak mudah, maka terhadap sanak keluargalah  yang paling awal menjadi sasaran. baru kemudian berusaha mencari sahabat, teman dan sejawat untuk diajak dan saling membina diri menjadi   suatu kelompok yang seide, sehaluan dan secita-cita, maka terbentuklah dinasti kelompok yang diaharapkan luhur tujuannya karena membentuk kelompok untuk tujuan yang mulia mengabdi kepada sesama, bangsa dan negara. yang berbahaya adalah apabila terbentuk dinasti komplotan. karena ini terdiri dari gabungan dinasti keturunan dan dinasti kelompok yang kompak untuk merampok kekayaan  negara. mereka ini mampu dan mau menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dan ambisinya, oleh karena itu dinasti ini amat kuat dan mampu bertahan lama. maka, waspadailah terhadap gejala kecenderungan dinasti di negeri ini agar kita tidak menjadi bangsa yang terpuruk karena korupsi politik, kekuasaan  dan  penjarahan kekayaan negara.*****