Beberapa tahun yang lalu sebagaimana diberitakan di berbagai
media massa, Menteri Kebudayaan & Pariwisata waktu itu, memberikan semacam
instruksi kepada para Kepala Daerah. Dianjurkan agar tiap daerah provinsi
membuat film kepahlawanan daerahnya masing – masing. Tujuannya mungkin untuk
menumbuhkan nilai – nilai kejuangan kepada generasi muda yang sudah ada tanda –
tanda mulai terkikis. Atau mungkin dalam rangka meningkatkan upaya pelestarian nilai seni budaya setiap daerah serta untuk meningkatkan
pariwisata melalui film.
Padahal, kalau ambisi itu dituruti, yang terjadi adalah
mungkin merupakan langkah yang sia – sia. Jauh panggang dari api, kata pepatah.
Sebagai pengalaman mungkin dapat dievaluasi, misalnya,film “Tjut Nyak Dien”
yang pernah dibuat dengan ambisius, tetapi nyatanya kurang peminat. Dari berbagai sudut, film itu kurang
menarik. Apalagi setiap film sejarah
Film menarik adalah film yang bisa
menarik penonton sebanyak-banyaknya walaupun tanpa promosi yang berarti. Film
menarik bisa karena bintang pendukungnya, alur ceritanya, teknik pembuatannya,
lokasi shooting atau bisa karena
keseluruhannya menarik. Sebagai contoh, film Laskar Pelangi yang pernah
mencapai Box Office beberapa waktu yang lalu. Film itu menarik karena
menyangkut penggalan sejarah pendidikan suatu zaman dan lokasinya yang menarik.
Disamping penggarapannya juga cukup mengesankan. Lebih menarik lagi karena
terbukti kepulauan Bangka-Belitung sebagai lokasi shooting film tersebut kemudian
dibanjiri banyak turis (Rakyat Merdeka 2 Mei 2010).
FILM TENTANG LEGENDA
Sekiranya benar bahwa film daerah ditujukan untuk meningkatkan
sektor pariwisata melalui pengenalan seni dan budaya daerah, maka yang tepat
adalah menginstruksikan setiap daerah untuk membuat film tentang legenda daerah.
Legenda menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Balai Pustaka 2006) adalah cerita
dari zaman dahulu yang dikenal dan digemari orang yang bertalian dengan
peristiwa bersejarah.
Legenda itu bisa diambil dari ikon alam atau seni budaya
masing – masing daerah . Sebagai contoh, Reog Ponorogo atau Gunung Bromo dari
Jawa Timur,betapa menariknya apabila legendanya yang penuh misteri itu difilmkan. Boleh jadi, Reog Ponorogo tidak akan diklaim oleh
Sebagai contoh menarik, pernah ada film pada tahun 70’an
yang dibuat oleh sebuah negara
Mungkin waktunya belum terlambat. Industri pariwisata
dan ekonomi kreatif Indonesia bisa dikembangkan sebagai sokoguru perekonomian
Indonesia melalui pembuatan film tentang legenda.