Ada sebuah negeri antah
berantah
Dikenal dengan Negeri
Sampah
Karena di mana-mana
sampah melimpah
Tumpah ruah dan mbrarah di
segala arah
Di daratan, laut
dan sungai, serta di udara
Berhamburan
sampah aneka rupa
Sampai yang
tersangkut di kabel-kabel
Bangkai
layang-layang nampak berjubel
Di negeri banyak sampah
Manusianya buang sampah
tanpa jengah
Asal lempar di segala
tempat tanpa adab
Banjir di mana-mana
karena sampah jadi penyebab
Di negeri banyak
sampah
Manusianya
berebut pangkat dan jabatan dengan serakah
Tetapi tidak
paham membuat negeri jadi indah
Karena tidak
mengerti bagaimana cara menangani sampah
Di negeri banyak sampah
berserakan
Semua daerahnya pernah punya
semboyan
Ada yang bunyinya “ Tegar
Beriman “
Dan aneka kata semboyan yang
dipajang di jalan-jalan
Nyatanya,
semboyan tinggal semboyan
Walau terucap
pada setiap acara dan keramaian
Namun tidak ada yang mampu mengubah
keadaan
Karena semboyan
dicipta hanya asal-asalan
Ada lagi yang namanya
penghargaan Adipura
Diplesetkan menjadi
“ajang dusta, intrik dan pura-pura”
Karena yang pernah dapat,
tetap saja kumuh dan tidak tertata
Terbukti, Adipura cuma
ajang formalitas dan hura-hura
Itulah hikayat sebuah
Negeri Sampah
Yang sebetulnya
gemah ripah dan kaya raya
Karena kekayaan alamnya yang melimpah
Tetapi merana
karena koruptor dan penjarahnya merajalela
Di negeri bersimbah
sampah
Banyak menghasilkan
pemimpin kelas sampah
Mereka berebut kekuasaan
dan jabatan dengan berbagai cara
Pada hal setelah
memperoleh, karya apa yang dihasilkan, coba?*****
Bekasi, Agustus 2021