Entri yang Diunggulkan

GENERASI PENDOBRAK JILID III

 Harian Rakyat Merdeka terbitan 20 April  2010,memuat artikel dengan judul “Bodoh Permanen” yang ditulis oleh Arif Gunawan. Tulisan tersebut...

Tampilkan postingan dengan label berkah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berkah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 April 2024

Sedekah Itu Obat

Pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 saya bertugas sebagai Kepala Penjualan di Pertamina Unit Pemasaran (UPms) VII Makassar yang sebelumnya bernama Ujung Pandang dengan wilayah kerjanya meliputi seluruh Pulau Sulawesi. Salah satu agenda acara di luar kedinasan tetapi penting dalam rangka membina ukhuwah sesama karyawan/karyawati perusahaan beserta keluarganya adalah mengadakan salat tarawih bersama pada bulan suci Ramadan. Tempatnya di aula Gedung Serba Guna Pertamina UPms VII Makassar selama satu bulan penuh. Acaranya, untuk hari-hari tertentu dimulai dengan salat Maghrib dan berbuka puasa bersama (bukber) untuk seluruh karyawan dan dilanjutkan dengan salat tarawih. Tetapi acara utamanya adalah salat Isya dan tarawih bersama selama sebulan penuh. Sebelum salat tarawih didahului dengan acara ceramah agama oleh para Da’i yang berganti-ganti setiap hari dengan topik yang berbeda-beda pula. Pernah ada ceramah dengan topik kesehatan yang isinya saya ingat betul dan berusaha terapkan dalam praktek sampai sekarang. Ceramah itu diberi judul “Sedekah Itu Obat”. Sang Penceramah bercerita bahwa dia pernah sekolah di pesantren di Pulau Jawa. Suatu ketika dia menderita sakit sehingga tidak bisa masuk sekolah selama beberapa hari. Kepala Pesantren kemudian mengunjungi ke kamarnya, mengelus-elus badannya lalu memberikan minum madu beberapa sendok. Begitu juga pada hari berikutnya, dan ternyata sembuh sehingga bisa masuk sekolah kembali. Sejak itu sang Ustaz percaya bahwa madu adalah obat. Beberapa lama kemudian dia sakit lagi, lalu Kepala Pesantren menjenguk dan seperti biasanya kepada dia diberikan minum madu, tetapi ternyata penyakitnya belum juga sembuh. Kepala Pesantren kemudian menanyakan, orangtuanya kirim uang berapa rupiah setiap bulan dan untuk apa saja. Sisa uang yang masih ada kemudian diperintahkan untuk membeli beras dengan dibantu teman-temannya. Beras itu diperintahkan dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan ukuran tertentu kemudian disuruh bagikan sebagai sedekah ke tetangga dekat pesantren yang dianggap kurang mampu. Dan alhamdulillah kata sang Ustaz, ternyata kemudian sembuh dari penyakitnya yang sudah diderita selama beberapa hari. Sejak itu, kata Ustaz, dia percaya bahwa sedekah adalah obat. Materi ceramah itu saya ingat betul, ceramah yang singkat tetapi sangat membimbing dan mengingatkan setiap orang yang mempercayainya dan beriman serta bertaqwa kepada Allah subhanahullah taala. Pada bulan Ramadan tahun berikutnya saya yang menderita sakit. Semula saya anggap biasa saja dan tetap masuk kerja seperti biasa. Ternyata, penyakit yang semula saya anggap biasa, hanya batuk pilek, tetapi kemudian suhu badan terasa naik dan saya terkapar di sofa ruang tamu tempat kerja saya. Sekretaris yang mengetahui, kemudian memanggil dokter perusahaan. Setelah diperiksa, saya diberi obat dan juga diberikan surat istirahat karena sakit. Dan alhamdulillah saya kemudian teringat ceramah tarawih pada Ramadan tahun lalu, bahwa sedekah adalah merupakan obat. Maka segera saya teringat ada teman kuliah yang beberapa waktu yang lalu berkirim surat melalui pos, minta batuan untuk anaknya yang mau masuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Juga ada teman bersurat yang butuh bantuan untuk modal usaha. Dalam perjalanan pulang saya sempatkan mampir ke Kantor Pos untuk kirim uang melalui poswesel kepada dua alamat ke dua sahabat tersebut. Pada waktu itu kirim uang melalui poswesel adalah cara yang paling aman. Dan benar, perpaduan antara obat dari Dokter yang langsung saya minum disertai dengan sedekah langsung, telah membuat saya sembuh seketika, badan langsung terasa enak. Sebuah kenangan nyata yang selalu menjadi pengingat bagi saya, bahwa dari harta yang kita miliki ada sebagian merupakan hak untuk fakir-miskin dan orang-orang yang sedang membutuhkan. Mampu memiliki harta kekayaan dan mau bersedekah, Insya Allah akan menjauhkan kita dari penyakit, dan itulah doa kita!*****Bekasi, Ramadan 1445 H/April 2024